Sementara itu, bisnis pinjaman berada dalam fase ekspansi. Nilai buku pinjaman konsumen tumbuh 76 persen yoy menjadi Rp7,6 triliun, dan manajemen optimistis nilainya dapat menembus Rp8 triliun hingga akhir tahun.
Sementara itu, untuk bisnis ODS yang dikenal dengan Gojek juga kian menunjukkan profitabilitas. Selain strategi pengembangan produk untuk kelas menengah atas dan mass market, program promo yang didanai merchant serta iklan juga menjadi pendorong kinerja Gojek cetak rekor.
GOTO melaporkan program promo yang didanai merchant (MFP) dari sisi jumlah pengeluaran merchant yang berpartisipasi tumbuh 71 persen sedangkan pendapatan iklan naik 48 persen.
“Kombinasi GoPay dan Gojek memberikan keunggulan untuk GOTO dari sisi skala ekonomi dari ekosistemnya. Kuncinya adalah monetisasi lewat inovasi, efisiensi dan integrasi akan menjadi pendorong kuat GOTO untuk capai bottom-line positif,” ujar Azis. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.