Grab, yang didukung oleh Uber Technologies Inc., dan GoTo, dengan investor utama seperti SoftBank Group Corp., telah menunjukkan kemajuan menuju profitabilitas setelah melantai di bursa. Namun, persaingan untuk menarik pengguna masih menekan harga layanan dan memperkecil margin keuntungan.
Sejumlah hambatan merger di masa lalu termasuk perbedaan kepentingan antara kedua pihak serta potensi kendala regulasi terkait dominasi pasar di negara seperti Indonesia dan Singapura. Sumber Bloomberg juga menyebutkan bahwa pembicaraan kali ini belum tentu berujung pada kesepakatan final.
Sebelumnya, DealStreetAsia melaporkan bahwa kedua perusahaan menargetkan kesepakatan dapat tercapai tahun ini. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.