Menurut Dimas, saham-saham Grup Panin selama ini memang cenderung bergerak mengikuti isu akuisisi. "Saya melihat Grup Panin ini seperti saham siklikal yang siklus pergerakannya bergantung pada kabar akuisisi," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menilai rumor-rumor seputar akuisisi Panin selalu muncul secara berkala. "Karena isu akuisisi Grup Panin itu selalu ada setiap masanya," ucap Dimas.
Oleh karena itu, ia menyarankan para pelaku pasar untuk lebih cermat. "Kita sebagai trader/investor harus pandai melihat hal ini untuk menentukan timing masuk/keluar," tuturnya.
Pada akhir Maret, DBS Group disebut-sebut sebagai kandidat terkuat untuk mengakuisisi saham pengendali Panin Bank. Bank asal Singapura yang juga merupakan bank terbesar di Asia Tenggara ini tengah bersaing dalam proses penawaran, menurut sumber yang mengetahui perkembangan tersebut.
Salah satu sumber Reuters menyebut, bank asal Singapura ini bersaing dengan CIMB Group dari Malaysia dalam putaran kedua proses penawaran.