IDXChannel – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali tertekan untuk hari ketiga berturut-turut pada Rabu (15/10/2025) seiring berlanjutnya aksi jual di saham-saham big cap milik konglomerat dan bank utama.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.42 WIB, IHSG melemah 0,74 persen ke level 8.008. Sehari sebelumnya, indeks acuan turun signifikan 1,95 persen dan pada Senin (13/10) terkoreksi 0,37 persen.
Pagi ini, nilai transaksi tercatat mencapai Rp11,31 triliun dan volume perdagangan 15,03 miliar saham.
Sebanyak 478 saham melemah, 200 saham menguat, dan sisanya 278 saham stagnan.
Saham-saham raksasa milik Grup Barito besutan Prajogo Pangestu kembali tumbang. Saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) tergerus 3,48 persen, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) berkurang 3,55 persen, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) merosot 2,90 persen.
Kemudian, saham BREN turun 1,81 persen dan TPIA minus 1,67 persen.
Saham teknologi Grup Lippo, MLPT, juga tumbang 9,40 persen. Demikian pula, dengan saham sawit Haji Isam, PGUN, yang berkurang 9,97 persen, dan emiten data Center Toto Sugiri dan Anthoni Salim, DCII, memerah 1,06 persen.
Tidak hanya itu, saham milik Happy Hapsoro juga terkena aksi jual. Sebagai contoh, RAJA yang turun tajam 4,55 persen dan RATU 5,04 persen.
Selanjutnya, saham tambang emas Grup Bakrie dan Grup Salim, BRMS, juga dilanda aksi ambil untung, minus 2,75 persen.
Saham-saham bank besar juga terkoreksi, seperti BNLI anjlok 5,58 persen, BBRI 1,41 persen, BRIS 1,17 persen, BBNI 0,53 persen, dan BMRI 0,24 persen.
Pelemahan IHSG hari ini berbanding terbalik dengan bursa saham Asia yang berbalik arah dan mencatatkan kenaikan, didorong oleh pernyataan bernada dovish dari Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell serta laporan keuangan positif dari perbankan besar di Wall Street.
Namun, ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang terus memanas membatasi minat terhadap aset berisiko.
Indeks saham Asia Pasifik di luar Jepang versi MSCI naik 0,45 persen, sedangkan indeks Nikkei menguat 1,34 persen setelah pada hari sebelumnya anjlok 2,6 persen.
Shanghai Composite terkerek 0,15 persen, Hang Seng Hong Kong mendaki 1,16 persen, KOSPI Korea Selatan meningkat 1,86 persen, ASX 200 Australia naik 0,91 persen, dan STI Singapura terapresiasi 0,42 persen.
Sementara, kontrak berjangka (futures) Nasdaq dan S&P 500 masing-masing naik sekitar 0,1 persen.
Melansir dari Reuters, Powell pada Selasa membuka peluang pemangkasan suku bunga lebih lanjut dan menyebut bahwa akhir dari upaya panjang bank sentral untuk mengecilkan neraca keuangannya mulai terlihat.
Pernyataannya, yang dianggap bernada dovish oleh sebagian pelaku pasar, mengangkat sentimen dan memperkuat ekspektasi pelonggaran moneter lebih lanjut tahun ini, dengan sekitar 48 basis poin pemangkasan suku bunga sudah diperkirakan hingga Desember. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.