IDXChannel - PT Samator Indo Gas Tbk (AGII) mencatatkan pertumbuhan laba bersih hingga akhir September 2023. Perseroan meraup laba sebesar Rp110,97 miliar atau naik 57,66% dari periode yang sama sebelumnya sebesar Rp70,38 miliar.
Sejalan dengan laba, penjualan bersih perseroan juga tercatat naik 8,68% menjadi Rp2,06 triliun dari sebelumnya sebesar Rp1,90 triliun.
Adapun, pertumbuhan penjualan AGII ditopang oleh sektor medis sebagai kontributor terbesar terhadap total penjualan berkat kemampuan mengantisipasi jaringan rumah sakit baru dan eksisting.
“Di sisi lain, perseroan mengidentifikasi pertumbuhan paling kuat berasal dari sektor manufaktur lainnya secara tahunan akibat permintaan pelanggan minyak dan gas yang menguat seperti kuartal sebelumnya,” kata Direktur Utama AGII, Rachmat Harsono dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (1/11/2023).
Rachmat menjelaskan, selama periode sembilan bulan pertama tahun 2023, perseroan melihat penyesuaian tren permintaan yang datang tidak hanya dari sektor pelanggan non-medis, namun permintaan sektor medis yang kembali meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah rumah sakit baru.
“Hal ini sejalan dengan strategi perseroan yang menargetkan pertumbuhan tinggi dan mengoptimalkan kinerja seluruh sektor dalam kondisi perekonomian yang berbeda-beda,” imbuh Rachmat.
Di samping itu, perseroan juga tengah mengantisipasi pertumbuhan dari sektor infrastruktur dengan melaporkan kesiapan membangun pabrik bagi salah satu pelanggan terhormat AGII, PT Infineon Technology. Adapun, pabrik gas nitrogen yang akan secara dedicated melayani PT Infineon Technology dan dijadwalkan commissioning pada tahun 2025 mendatang.
Sementara itu, untuk memaksimalkan performa di sisa tahun ini, AGII juga gencar mengevaluasi berbagai kesempatan strategis demi meningkatkan performa Perusahaan, baik secara keuangan maupun dari sisi Environmental, Social, and Good Governance (ESG) yang semakin marak.
Lebih lanjut, per 30 September 2023, total nilai aset AGII mencapai Rp7,71 triliun, menurun 4,1% dibandingkan 31 Desember 2022 yang sebesar Rp8,04 triliun. Liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp3,89 triliun, turun 10,4% dibandingkan 31 Desember 2022 yang sebesar Rp4,34 triliun, yang mayoritas penurunannya dipengaruhi oleh pelunasan utang yang dilakukan oleh perseroan menggunakan sebagian kas internal pada tahun sebelumnya.
“Perseroan akan terus fokus dalam meningkatkan produktivitas melalui peningkatan utilisasi aset dan dalam meningkatkan profitabilitas melalui berbagai strategi bisnis maupun keuangan, di antaranya melalui penurunan utang bank jangka pendek untuk mengurangi beban keuangan,” ujar Rachmat.
(SAN)