Kenaikan saham NRCA menjadi kesempatan emas bagi Saratoga yang memiliki harga rata-rata akuisisi saham NRCA di kisaran Rp500-Rp600 per saham. Dalam portofolio investasi Saratoga, NRCA ditempatkan sebagai perusahaan berkembang bersama PT Mitra Pinasthika Utama Tbk (MPMX) dan PT Samator Indo Gas Tbk (AGII).
Kenaikan harga tersebut dipicu kabar Prajogo Pangestu yang dikabarkan tertarik mengakuisisi NRCA untuk memperkuat ekosistemnya di sektor infrastruktur. Di sektor ini, Prajogo memiliki PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) yang merupakan bagian dari PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA).
Bursa Efek Indonesia (BEI) telah turun tangan dengan menetapkan status Unusual Market Activity (UMA) dan suspensi atas saham NRCA. Bursa juga meminta kepada perusahaan untuk menggelar Public Expose Insidentil atas lonjakan harga saham tersebut.
Corporate Secretary NRCA, Setiadi Djajasaputra mengatakan, perseroan tidak memiliki informasi atau fakta material yang memicu lonjakan harga saham. Selain itu, perseroan juga tidak berencana melakukan aksi korporasi dalam waktu dekat atau tiga bulan ke depan.
Manajemen NRCA menduga kenaikan harga saham perseroan disebabkan peningkatan kinerja pada 2025 serta kenaikan pipeline project.