Sementara itu, dana hasil pelaksanaan Waran Seri I akan digunakan seluruhnya oleh perseroan dan PT Lovina Industri Sukses dengan rincian, sebesar 40% akan digunakan untuk modal kerja yang akan digunakan oleh perseroan.
Serta, 60% sisanya akan digunakan oleh PT Lovina Industri Sukses dalam bentuk penyetoran modal, yang akan digunakan untuk modal kerja seperti pembelian bahan baku untuk produksi dan packaging, biaya overtime, biaya perawatan gedung, biaya perawatan peralatan dan lain-lain.
Produsen craft beer ini dijadwalkan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode STRK pada 10 Oktober 2023 mendatang.
Dalam IPO ini, perseroan menunjuk PT Artha Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek, serta PT Panca Global Sekuritas, PT KGI Sekuritas Indonesia dan PT Waterfront Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi efek.
(DES)