sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sejarah Saham AKRA, Perusahaan Bahan Kimia Swasta Terbesar di Indonesia

Market news editor Shifa Nurhaliza Putri
12/08/2022 14:34 WIB
Sejarah saham AKRA (PT AKR Corporindo Tbk) dimulai pada tanggal 28 November 1977 dengan nama PT Aneka Kimia Raya
Sejarah Saham AKRA, Perusahaan Bahan Kimia Swasta Terbesar di Indonesia. (Foto: Sejarah Saham AKRA)
Sejarah Saham AKRA, Perusahaan Bahan Kimia Swasta Terbesar di Indonesia. (Foto: Sejarah Saham AKRA)

IDXChannel - Sejarah saham AKRA (PT AKR Corporindo Tbk) dimulai pada tanggal 28 November 1977 dengan nama PT Aneka Kimia Raya dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada bulan Juni 1978. Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham AKR Corporindo Tbk (28 Februari 2022) adalah PT Arthakencana Rayatama dengan tingkat kepemilikan 59,6%. 

Pada bulan September 1994, AKRA dinyatakan efektif oleh Bapepam-LK mengenai Penawaran Umum Perdana (IPO) saham AKRA sejumlah 15.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- dalam saham dengan harga permintaan Rp4.000,- per saham. Saham ini dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 3 Oktober 1994.

PT AKR Corporindo Tbk adalah perusahaan logistik dan rantai pasokan terkemuka yang bergerak di bidang perdagangan dan distribusi bahan bakar minyak dan bahan kimia dasar. Ini memiliki jaringan yang luas dari fasilitas transportasi, pelabuhan dan fasilitas penyimpanan untuk barang curah cair dan kering. 

Di tengah tingginya biaya logistik di Indonesia, PT AKR Corporindo Tbk memberikan solusi rantai pasokan yang inovatif dan efisien. AKR siap membantu perkembangan industri Indonesia dan sedang dalam tahap pengembangan kawasan industri dan pelabuhan terpadu di Jawa Timur.

Divisi ini menyediakan solusi logistik, energi, dan infrastruktur untuk investasi industri di Indonesia. AKR berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan untuk menciptakan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan perusahaan.

Laporan Keuangan AKRA

PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) dan anak usahanya membukukan laba bersih sebesar Rp427,97 miliar pada kuartal I 2022. Kinerja ini meningkat 40,27% dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Pendapatan emiten produk minyak bumi mencapai Rp10,7 triliun, meningkat 99,23% dibandingkan pendapatan kuartalan tahun lalu. Pendapatan sewa perusahaan mencapai Rp62,72 miliar dari Rp 56,16 miliar.

Lebih spesifiknya, perdagangan dan penjualan minyak tanah (BBM) kepada pihak ketiga mencapai Rp7,52 triliun, naik dari Rp3,42 triliun pada kuartal I tahun lalu. Beban pokok penjualan dan pendapatan perseroan meningkat dari Rp4,47 triliun menjadi Rp9,39 triliun, demikian pengumuman perseroan pada Selasa (26 April 2022) di Bursa Efek Indonesia. (SNP)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement