Shifa Nurhaliza Putri
IDXChannel - Sejarah Saham WTON atau kode emiten milik perusahaan PT Wijaya Karya Beton Tbk sangat menarik untuk di cermati. PT. Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), merupakan anak perusahaan PT. Wijaya Karya (Persero), Tbk (WIKA), merupakan bagian dari perluasan operasi perusahaan yang bergerak di bidang beton pracetak, jasa konstruksi dan kegiatan terkait lainnya.
PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WIKA Beton) didirikan sebagai anak perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. pada tahun 1997 dengan visi menjadi pemimpin di bidang engineering, manufacturing and installation (PPE) industri beton di Asia Tenggara. Saat ini, WIKA Beton merupakan produsen beton pracetak terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara.
Wijaya Karya Beton Tbk Beton memiliki 10 pabrik produk beton, 6 area penjualan dan 3 pabrik pengolahan bahan alam yang tersebar di seluruh Indonesia. Pemegang Saham yang memiliki 5% atau lebih saham Wijaya Karya Beton Tbk (28 Februari 2022), yaitu: Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) (60%) dan Koperasi Karya Mitra Satya (5,52) %).
Penerima manfaat akhir dari saham Wijaya Karya Beton Tbk. adalah Republik Indonesia. Berdasarkan ketentuan asosiasi perusahaan, ruang lingkup usaha WTON adalah bergerak di bidang perdagangan dan industri tertentu, jasa konstruksi dan bidang usaha terkait lainnya.
Pada tanggal 26 Maret 2014, WTON menerima pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai penawaran umum perdana (IPO) saham WTON sejumlah 2.045.466.600 dengan nilai Nominal Rp100,- per saham dengan harga permintaan Rp590,- per saham. Saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 8 April 2014.
Laporan Keuangan WTON
PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) meraih laba bersih Rp18,01 miliar pada kuartal I 2022. Kinerja tersebut turun 22,32% dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Hasil operasional kuartalan mendorong laba bersih per saham WTON turun dari Rp2,66 hingga Rp2,07.
Seiring dengan peningkatan pendapatan, harga pokok WTON meningkat 8,7% menjadi Rp696,4 miliar. Alhasil, laba kotor perseroan mencapai Rp76,78 miliar, meningkat signifikan dari sebelumnya Rp1,12 miliar.
Perseroan mampu menjaga total beban usaha tetap stabil di kisaran Rp25,9 miliar. Namun, belanja bersih lainnya tampaknya telah meningkat menjadi Rp7,36 miliar dari Rp3,58 miliar sebelumnya. Demikian pula, beban pajak penghasilan bersih adalah Rp5,12 miliar.
Per 31 Maret 2022, WTON memiliki total aset sebesar Rp8,38 triliun, turun 6% dari posisi aset akhir 2021 sebesar Rp8,92 triliun. Sementara pembayaran utang/liabilitas korporasi turun menjadi Rp4,92 triliun dari akhir tahun 2021 menjadi Rp5,48 triliun, sedangkan modal/ekuitas WTON tetap terjaga di Rp3,4 triliun. (SNP)
