Arus keluar dana asing ini dipicu faktor makro dan revisi turun proyeksi laba. Namun, dengan ekspektasi kinerja 2025 yang sudah rendah, percepatan fiskal dan kejelasan program prioritas pemerintah dinilai berpotensi memulihkan sentimen.
“Selain itu, pentingnya foreign flows semakin meningkat karena berdasarkan data internal CGSI level kas local funds per Oktober 2025 berada pada 4 persen, level terendah sejak Januari 2023,” kata analis CGSI.
CGSI memperkirakan pertumbuhan laba per saham (EPS) sektor perbankan mencapai 9 persen pada 2026, berbalik dari kontraksi 4 persen pada 2025.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, CGSI mempertahankan rekomendasi overweight untuk sektor perbankan.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi pilihan utama (top pick), didukung fokus pada segmen wholesale serta potensi manfaat terbesar dari masuknya kembali dana asing (foreign fund inflow).