Perpanjangan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) 100 persen untuk pembelian rumah siap huni hingga akhir 2025 juga diperkirakan mendukung penyerapan unit. Meski demikian, kata Sucor, pemulihan penjualan dinilai tetap lambat akibat daya beli yang rapuh dan sikap konsumen yang lebih berhati-hati.
Sucor Sekuritas juga menyoroti memburuknya kualitas aset sektor properti. Kredit bermasalah (NPL) untuk pinjaman real estat naik menjadi 3,19 persen pada Juni 2025 dari 2,64 persen setahun sebelumnya.
Kondisi ini mendorong perbankan bersikap lebih konservatif dalam menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR), sehingga memperketat likuiditas. Pertumbuhan kredit pemilikan rumah pun melambat menjadi 8 persen secara tahunan, turun dari 11 persen pada Juni 2024.
Tekanan ini juga tercermin pada kinerja keuangan pengembang besar. Laba gabungan empat pengembang utama, tidak termasuk SMRA, turun menjadi Rp3,7 triliun pada semester I-2025 atau turun 13 persen dibanding periode sama tahun lalu.
Sucor memperkirakan laba tahun penuh 2025 hanya mencapai Rp7,4 triliun, anjlok 25 persen secara tahunan, seiring lemahnya permintaan rumah dan konsumsi masyarakat yang lesu.