sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Setia Sejak 1988, Ini yang Bikin Warren Buffett Konsisten Pegang Saham Coca-Cola

Market news editor Nia Deviyana
23/08/2023 17:54 WIB
Salah satu investor tersukses di dunia, yaitu Warren Buffett, terkenal dengan kecintaannya pada saham Coca-Cola.
Setia Sejak 1988, Ini yang Bikin Warren Buffett Konsisten Pegang Saham Coca-Cola. Foto: MNC Media.
Setia Sejak 1988, Ini yang Bikin Warren Buffett Konsisten Pegang Saham Coca-Cola. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Salah satu investor tersukses di dunia, yaitu Warren Buffett, terkenal dengan kecintaannya pada saham Coca-Cola. Bagaimana tidak, Buffett memiliki saham minuman ringan tersebut sejak 1988 hingga saat ini.

Lantas, mengapa salah satu orang terkaya di dunia itu mau menggegam Coca-Cola dalam waktu yang sangat lama? 

Sebagai informasi, Buffett melakukan pembelian saham Coca-Cola pada 1988, justru ketika harga saham masih terhuyung-huyung setelah jatuhnya pasar pada 1987.

Buffett membeli saham minuman ringan itu melalui perusahaan induknya, Berkshire Hathaway, yang kini memiliki lebih dari 400 juta saham. 

Saham Coca-Cola tetap menjadi salah satu kepemilikan terbesar Berkshire Hathaway hingga hari ini. Pada akhir September 2022, perusahaan induk memiliki 9,2% saham senilai lebih dari USD22 miliar, atau hampir sepersepuluh dari total kapitalisasi pasar Coca-Cola yang sebesar USD244 miliar.

Alasan Warren Buffett Membeli Saham Coca-Cola

Melansir Investopedia, jatuhnya pasar saham pada 1987 menciptakan beberapa peluang menarik bagi investor, karena semua saham dijual tanpa memperhatikan fundamentalnya.

Coca-Cola adalah contohnya, dan merupakan perusahaan dominan di industri minuman yang terus tumbuh hingga saat ini. Pada 2022, perusahaan ini menjual lebih dari 200 merek minuman, mulai dari Costa Coffee hingga vitaminwater, di lebih dari 200 negara.

Coca-Cola juga telah membuktikan diri menjadi perusahaan minuman terbesar di dunia, yang mampu mencetak pendapatan USD41 miliar dalam setahun. Usai pandemi, perusahaan ini bahkan mampu bangkit dan meningkatkan penjualan sebesar 12% pada kuartal kedua 2022.

Dalam istilah pemasaran, nama ikonik dan jangkauan global Coca-Cola menciptakan "kolam" di sekitar produk minuman ringan utamanya. Merek tersebut sukses membangun pengenalan nama, jaringan distributor, dan hubungan ritel yang melindunginya dari gangguan pesaing.

Warren Buffett mengerti bahwa tidak ada pesaing yang akan muncul dan merebut pangsa pasar Coca-Cola. Sebaliknya, perusahaan terus menyerap pesaing potensialnya selama bertahun-tahun dan berekspansi ke tren baru melalui pembelian seperti teh hijau Ayataka dan air Dasani.

Pembelian Coca-Cola merupakan evolusi Buffett dari buku The Intelligent Investor karya Benjamin Graham, bagaimana bahwasannya berinvestasi pada sebuah saham sama dengan memiliki sebuah bisnis. 

Dari Coca-Cola, dia juga membuktikan bahwa dirinya berhasil menemukan perusahaan yang memiliki nilai melebihi angka yang ada di pasar. 

Coca-Cola mengawali perubahan pendekatan Buffett dari "membeli perusahaan buruk dengan harga bagus" menjadi "membeli perusahaan hebat dengan harga baik." 

Hingga akhir 2020, Coca-Cola telah memberikan pengembalian investasi sebesar 1.550% kepada Warren Buffett, belum termasuk dividen.

Warren Buffett terus menjadi investor di Coca-Cola hingga saat ini. Berikut, 10 saham teratas yang menjadi portofolio Berkshire Hathaway berdasarkan nilai pasarnya:

1. Apple (AAPL) USD130,7 miliar
2. Bank of America (BAC) USD33,5 miliar
3. Chevron (CVX) USD29,5 miliar
4. Coca-Cola (KO) USD25,4 miliar
5. American Express (AXP) USD23,5 miliar
6. Kraft Heinz (KHC) USD13,1 miliar
7. Occidental Petroleum (OXY) USD12,4 miliar
8. Moody's (MCO) USD7,2 miliar
9. BYD Co. (BYDDF) USD4,8 miliar
10. Taiwan Semiconductor (TSM) USD4,8 miliar.


(NIA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement