Setelah IPO terselenggara, BINO akan menggunakan lebih dari setengah dana yang terkumpul atau Rp38 miliar untuk membayar utang kepada PT Usaha Gema Jaya dan Koperasi Jasa Bintang Timur Kapital.
Selanjutnya Rp4,5 miliar akan digunakan untuk membeli mesin oleh anak usaha, sebanyak Rp2,85 miliar akan digunakan untuk membeli dua bidang tanah di Klaten. Perseroan akan membangun gudang distribusi dan kantor yang akan disewakan kepada entitas anak BMS untuk ekspansi distribusi center.
Lainnya, Rp2,55 miliar diberikan pinjaman kepada anak usaha di Singapura guna mengembangkan Bantex Hybrid File Digital. Sisanya digunakan oleh entitas anak dalam bentuk pinjaman modal kerja dari pemegang saham.
Skema shareholder loan juga akan digunakan BINO untuk dana yang diperoleh dari penerbitan waran. (NDA)