Rp 1,3 trilliun.
"Tentunya Perseroan memahami bahwa kondisi bisnis kedepan masih dihadapkan pada banyak tantangan, seperti kondisi pandemi yang belum sepenuhnya hilang,
ketidak stabilan politik diluar negeri dan ketidak stabilan harga bahan baku serta halhal lain yang mungkin dapat mempengaruhi biaya yang harus ditanggung oleh Perseroan," tukas dia.
Namun Perseroan berkeyakinan bahwa prospek usaha Perseroan masih sangat bagus dan kondisi kesehatan keuangan Perseroan selalu mendapat prioritas.
"Terima kasih kami kepada seluruh pemangku kepentingan dan loyalitas dari para konsumen. Perseroan akan selalu memberikan kwalitas serta inovasi produk secara terus menerus untuk hasil terbaik bagi semua pihak," sebut dia.
(SAN)