Garibaldi atau Boy Thohir membentuk konsorsium bersama Edwin Soeryadjaja, Sandiaga Uno, Theodore Permadi Rachmat, dan Benny Soebianto untuk membeli Adaro Energy dari perusahaan pertambangan Australia (New Hope).
Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang saham, berikut ini adalah pemegang saham mayoritas ADRO per 31 Juli 2025:
- PT Adaro Strategic Investment 14,04 miliar saham/45,66 persen
- Garibaldi Thohir 1,97 miliar saham/6,42 persen
- Edwin Soeryadjaja 1,05 miliar saham/3,41 persen
- Pihak afiliasi 3,20 miliar saham/10,41 persen
- Arini Saraswaty Subianto (komisaris) 80,10 juta saham/0,26 persen
- Christian Ariano Rachmat (komisaris) 16 juta saham/0,052 persen
Adaro Strategic Investment adalah perusahaan investasi milik Boy Thohir dan Edwin Soeryadjaja. Adapun masyarakat (non-warkat) menguasai 8,64 miliar saham, setara dengan 28,09 persen dari total saham terdaftar.
Garibaldi Thohir dan PT Adaro Strategic Investment tercatat sebagai pengendali. Sementara penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham atau pemilik ADRO adalah Garibaldi Thohir, Arini Saraswaty Subianto, Michael William P. Soeryadjaja, dan Christian Ariano Rachmat.
Dalam pengumuman pada Rabu 27 Agustus 2025, manajemen ADRO mengumumkan akan menghapus 1,36 miliar saham treasury. Dengan demikian saham treasury yang tersisa adalah 29,38 miliar.