Shifa Nurhaliza Putri
IDXChannel - PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) merupakan salah satu emiten tambang raksasa di Indonesia yang bergerak di sektor pertambangan tembaga dan emas. Sejak IPO pada 2023, saham AM MN menarik perhatian investor karena kinerjanya yang agresif dan kapitalisasi pasarnya yang besar.
Namun, banyak yang bertanya, siapa sebenarnya pemilik saham AMMN? Siapa saja pemegang saham mayoritas perusahaan ini?
Siapa Pemilik Saham AMMN?
Berdasarkan data tersedia pada keterbukaan informasi dan dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah struktur kepemilikan saham AMMN:
1. PT Sumber Gemilang Persada – 32,17 persen
PT Sumber Gemilang Persada merupakan pemegang saham terbesar AMMN. Perusahaan ini diketahui memiliki lebih dari 32 persen saham, menjadikannya entitas pengendali utama dalam struktur kepemilikan.
2. PT Medco Daya Abadi Lestari – 20,92 persen
Medco Daya merupakan bagian dari kelompok usaha Medco milik keluarga Panigoro. Kepemilikan ini menunjukkan sinergi antara perusahaan energi dan tambang dalam mengelola sumber daya alam Indonesia.
3. PT AP Investment – 15,45 persen
AP Investment adalah perusahaan investasi yang juga memegang bagian signifikan dalam struktur kepemilikan AMMN. Nama ini cukup dikenal karena keterlibatannya dalam berbagai transaksi strategis di sektor sumber daya alam.
Selain pemilik institusional, beberapa nama individu juga tercatat memiliki saham AMMN, antara lain:
- Alexander Ramlie (Komisaris)
Tercatat melakukan aksi jual-beli saham dalam jumlah besar di tahun 2025. Terbaru, ia membeli kembali sekitar 229 juta saham, meningkatkan kepemilikan menjadi sekitar 0,462 persen.
- Irwin Ka Pui Wan dan David Alexander Gibbs
Keduanya merupakan eksekutif yang juga tercatat melakukan pelepasan sebagian saham pada pertengahan 2025.
Hingga kini, sebagian besar saham AMMN masih dimiliki oleh investor lokal, terutama melalui entitas swasta nasional. Namun, bukan tidak mungkin kepemilikan asing masuk melalui pasar sekunder atau skema investasi lainnya.
Bagi investor, memahami struktur kepemilikan sangat penting karena bisa memberikan gambaran siapa yang memiliki kontrol dan pengaruh terhadap kebijakan dan arah bisnis perusahaan.
(Shifa Nurhaliza Putri)
