Dari IPO itu, GZCO sukses menghimpun dana segar sebanyak Rp337,50 miliar. Dua tahun lalu, saham ini sempat dimiliki oleh Prajogo Pangestu, salah satu konglomerat Indonesia yang mengelola Barito Group.
Hingga September 2023, Prajogo sempat tercatat memiliki 470,41 juta saham di GZCO, atau setara dengan 7,84 persen dari total saham yang tercatat di bursa. Namun pada Oktober, namanya tidak lagi tercatat sebagai pemegang saham di perusahaan ini.
Berdasarkan Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek GZCO per 31 Juli 2025, inilah pemilik saham GZCO:
- PT Golden Zaga 1,70 miliar saham/28,37 persen
- Tjandra Mindharta (komisaris) 1,58 miliar saham/26,37 persen
- Nyamdorj Chuluunbaatar 590,88 juta saham/9,85 persen
- Jamal Rosyidin (direksi) 18,33 juta saham/0,31 persen
- Andrew Michael (direksi) 157.100 saham/0 persen
- Masyarakat non-warkat 2,10 miliar saham/35,1 persen
Dari persentase kepemilikan terakhir, total kepemilikan pengendali mencapai 54,47 persen dengan jumlah saham mencapai 3,28 miliar saham. Sementara free float saham di emiten ini mencapai 35,11 persen.
Pada perdagangan Jumat 15 Agustus 2025, GZCO ditutup pada harga Rp112 per saham. GZCO mencatatkan kenaikan harga sebesar 15,46 persen dalam satu bulan terakhir. Namun secara year to date, GZCO justru turun 0,88 persen.
Itulah penjelasan singkat tentang siapa pemilik saham GZCO.
(Nadya Kurnia)