sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Simak Dua Strategi Besar Master Print (PTMR) Usai Listing Bulan Depan

Market news editor Cahya Puteri Abdi Rabbi
22/09/2024 00:22 WIB
PT Master Print Tbk dijadwalkan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Oktober 2024. Perseroan akan tercatat dengan kode saham PTMR.
Simak Dua Strategi Besar Master Print (PTMR) Usai Listing Bulan Depan (foto mnc media)
Simak Dua Strategi Besar Master Print (PTMR) Usai Listing Bulan Depan (foto mnc media)

IDXChannel - PT Master Print Tbk dijadwalkan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Oktober 2024. Perseroan akan tercatat dengan kode saham PTMR.

Pasca melantai di Bursa, perseroan fokus pada dua strategi pertumbuhan untuk memacu kinerja, yakni strategi secara horizontal dan vertikal.

Secara horizontal, perseroan akan mengembangkan bisnis di beberapa Complementary Industry yaitu, mencari teknologi dan consumables solution untuk logistic dan distribusi. Serta, fokus kepada sektor e-commerce yang berkembang sangat cepat.

“Secara vertikal, yaitu mengembangkan bisnis yang sudah ada dengan menambahkan tipe produk baru, misalnya casing atau bungkus sosis yang sudah dikembangkan cellulose casing, selanjutnya menjadi plastik dan collagen casing,” demikian dikutip dari prospektus pada Minggu (22/9).

Manajemen Master Print menuturkan, sesuai dengan strategi bisnis, penjualan Master Print akan tetap berfokus pada pelanggan segmen industri makanan dan minuman, pelanggan segmen industri perawatan diri dan rumah tangga, serta pelanggan segmen industri farmasi di masa mendatang. 

Bisnis perseroan diyakini akan terus bertumbuh seiring dengan pertumbuhan perekonomian global dan nasional, mengingat potensi permintaan yang masih tinggi dari segmen-segmen industri tersebut.

“Serta produk-produk perseroan yang memiliki hubungan yang erat dengan perekonomian dan tingkat konsumsi masyarakat,” kata manajemen.

Gelar Hajatan IPO

Dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), Master Print menawarkan sebanyak 435 juta saham atau setara 22,81 persen dari total modal ditempatkan dan disetor.

Saat ini, perseroan sedang dalam masa penawaran awal atau bookbuilding yang akan berlangsung sampai dengan 24 September 2024. Harga yang ditawarkan sebesar Rp125-Rp135 per saham. Dengan demikian, perseroan berpotensi meraup dana segar sebesar Rp54,37 miliar hingga Rp58,72 miliar.

Perseroan akan menggunakan 46 persen atau Rp25,09 miliar dari dana hasil IPO untuk pembelian sebanyak 247.500 saham atau sebesar 99 persen saham GPK yang dimiliki oleh KGI sebanyak 197.500 saham, yang dimiliki oleh KUS sebanyak 47.500 saham dan yang dimiliki oleh Ny Cindy Kusuma sebanyak 2.500 saham.

Ini berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham tertanggal 28 Februari 2024 juncto Addendum Perjanjian Pengikatan Jual Beli tanggal 11 Juli 2024 juncto Addendum II tanggal 11 September 2024, yang dibuat oleh dan antara perseroan selaku pembeli dengan KGI selaku penjual 1; KUS sebagai penjual 2, dan Cindy Kusuma selaku penjual 3.

Kemudian, sekitar 54 persen dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja, seperti pembelian persediaan barang regular (consumables, mesin printer dan spare parts), penambahan dan pengembangan produk baru, pemasaran dan marketing. 

Penambahan dan pengembangan produk baru yang dimaksud adalah tipe produk baru yang mengalami peningkatan sesuai teknologi atau pembaharuan sesuai perkembangan pasar, misalnya casing atau bungkus sosis yang sudah dikembangkan cellulose casing selanjutnya menjadi plastic sausage casing dan collagen sausage casing.

(Fiki Ariyanti)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement