Total Liabilitas juga meningkat sebesar 124,69 persen menjadi Rp 4,35 triliun, namun porsi liabilitas dalam pendanaan aset menjadi 34,72 persen. Gearing Ratio berada pada level negatif, yaitu -0,17 menunjukkan posisi liabilitas neto yang lebih rendah dibandingkan kas dan setara kas.
Menurut Shannedy, bisnis perseroan berpotensi terus berkembang setelah menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan raksasa telekomunikasi asal Jepang, NTT East. Perusahaan tersebut menjadi pemegang saham pada anak usaha Surge, PT Integrasi Jaringan Ekosistem (IJE) pada Juli 2025
"Koreksi saham WIFI saat ini adalah fenomena yang wajar dan jangka pendek, karena kami sedang berada di 'fase menanam' yang sangat agresif. Kami telah mengamankan pendanaan besar, aset kami tumbuh 4 kali lipat, dan kami didukung mitra global sekelas NTT East," katanya.
(Rahmat Fiansyah)