“IJE masih melakukan review untuk setiap penawaran-penawaran dari vendor maupun kontraktor IJE, yang diestimasikan penandatanganan perikatan dengan vendor maupun kontraktor tersebut akan dilaksanakan selambat-lambatnya pada akhir kuartal II-2025,” demikian dikutip dari prospektus pada Jumat (11/4/2025).
IJE melakukan pembangunan jaringan FTTH (Fiber To The Home) untuk melakukan penetrasi pasar dengan menyalurkan internet murah dengan harga langganan Rp100 ribu per bulan yang diproyeksikan menjadi sumber pendapatan utama IJE.
“Sisanya akan digunakan sebagai modal kerja IJE, namun tidak terbatas untuk biaya pembelian perlengkapan penunjang, biaya pengembangan layanan, biaya pemasaran, biaya pelatihan serta biaya overhead lainnya,” kata prospektus.
Rights issue ini telah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada 4 September 2024. WIFI juga telah mengajukan dokumen pendaftaran pertama kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 10 April 2025 dan saat ini sedang menunggu tanggapan.
(Fiki Ariyanti)