Perseroan akan menggunakan sekitar 20,00% dana hasil IPO untuk modal kerja guna meningkatkan brand awareness khususnya di luar Bali, seperti biaya event, merchandise, sponsorship, dan sosial media.
Lalu, sekitar 80,00% dana hasil IPO akan disalurkan untuk penyetoran modal kepada kepada perusahaan anak, yaitu PT Arpan Bali Utama, yang nantinya akan digunakan untuk pembelian bahan baku buah anggur, jus anggur dan bahan-bahan pembantu seperti botol, label, kardus dan lainnya.
“Penyetoran modal tersebut akan dipergunakan oleh PT Arpan Bali Utama untuk modal kerja, namun tidak terbatas untuk pembelian bahan baku dan bahan pendukung, serta untuk membiayai kegiatan operasional dalam menjalankan kegiatan usaha di bidang pengolahan wine,” lanjut prospektus.
Hatten Bali memulai masa penawaran awalnya pada hari ini (19/12/2022) dan akan berlangsung hingga 22 Desember 2022. Pernyataan efektif diperkirakan akan didapat pada 29 Desember 2022. Kemudian, perseroan akan memulai penawaran umum pada 2 Januari hingga 5 Januari 2022.
Selanjutnya, tanggal penjatahan diperkirakan pada 5 Januari, tanggal distribusi saham secara elektronik pada 6 Januari dan perseroan dijadwalkan akan tercatat di bursa pada 9 Januari 2022 dengan kode WINE. Dalam IPO ini, perseroan menunjuk PT NH Korindo Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.