IDXChannel – Pengusaha Prajogo Pangestu akan membawa PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk melantai di bursa. Petrindo sedang melakukan penawaran saham perdana (IPO) dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,69 miliar saham baru.
Menurut prospektus perusahaan, jumlah tersebut mewakili 15,03% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Perusahaan mematok harga penawaran IPO di rentang Rp200 – Rp220/saham. Dengan demikian, Petrindo berpotensi meraup dana dalam gelaran IPO ini sebesar Rp338 miliar hingga Rp371,80 miliar.
Nantinya, keseluruhan dana hasil IPO ini akan digunakan oleh anak usaha Petrindo, PT Tamtama Perkasa (TP) dalam rangka pembangunan intermediate stockpile (ISP) dan pembelian infrastruktur pendukungnya seiring dengan meningkatnya produksi batu bara.
Penyaluran dana hasil IPO akan dilakukan melalui penyetoran modal oleh Perseroan kepada TP.
Rencananya, TP akan menggunakan dana tersebut untuk:
- Sekitar 39,95% dana untuk pembangunan intermediate stockpile (ISP) dan pembelian infrastruktur pendukungnya.
- Sekitar 60,05% akan digunakan tambahan modal kerja TP untuk mendukung aktivitas yang termasuk namun tidak terbatas pada, pembayaran kontraktor tambang, pembayaran vendor dan supplier atas pembelian bahan bakar, pemeliharaan dan perbaikan jalan angkut batu bara (jalur hauling), dan aktivitas - aktivitas lainnya yang dapat mendukung kegiatan operasional pertambangan serta menunjang aktivitas produksi batubara.
Sebagai informasi, masa penawaran awal (book building) berlangsung pada 17-22 Februari 2023, dengan perkiraan pernyataan efektif pada 28 Februari mendatang.
Sementara, perkiraan masa penawaran umum pada 2-6 Maret 2023. Saham Petrindo diperkirakan akan resmi tercatat (listed) di bursa pada 8 Maret 2023.
Profil Petrindo
Didirikan sejak 2008, PT Petrindo Jaya Kreasi merupakan perusahaan induk yang menjalankan kegiatan usaha aktivitas Perusahaan Holding.
Melalui entitas anak perusahaan, perseroan memiliki dua konsesi tambang batu bara di Kalimantan yang dikelola oleh entitas anak perusahaan.
Dalam menjalankan kegiatan usaha pertambangan tersebut, Perusahaan Anak memiliki 2 wilayah usaha pertambangan berdasarkan IUP OP (Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi) di Kalimantan Tengah, dengan luas 24,530 hektar.
Pada saat prospektus ini diterbitkan, Petrindo melalui Perusahaan Anak yaitu TP, telah memproduksi batu bara termal berkualitas tinggi sejak 2013 dengan kapasitas produksi sebesar 1 juta ton per tahun.
Taipan Prajogo Pangestu menjadi pengendali dan penerima manfaat terakhir perusahaan yang akan menggunakan kode ticker CUAN tersebut dengan kepemilikan saham 99,99% sebelum IPO atau 84,97% pasca-IPO nanti.
Prajogo Pangestu juga merupakan pengendali dari dua emiten lainnya, yaitu PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dan emiten petrokimia PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).
Asal tahu saja, menurut data Forbes, Prajogo menduduki peringkat ke-7 orang terkaya di Indonesia pada 2022 dengan nilai kekayaan USD5,1 miliar (Rp77,52 triliun). (ADF)