IDXChannel - PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) menilai harga avtur di Indonesia masih paling mahal dengan negara lainnya seperti Malaysia dan Singapura. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama Air Asia Indonesia Dendy Kurniawan di Jakarta (4/7).
“Avtur sendiri menyumbang biaya operasional maskapai sebesar 40%. Kita berharap pemerintah mampu mencari solusi agar harga avtur setara dengan negara tetangga," ungkap Dendy.
Ia berpendapat, tingginya harga avtur sejalan dengan harga tiket pesawat di Indonesia yang jauh meroket jika dibandingkan dengan negara lain. Menurutnya, perbedaan harga avtur tidak hanya terjadi antara Indonesia dengan negara lain, tetapi juga di dalam negeri seperti Jakarta dan Bali.
"Kita lihat harga di Denpasar pun bisa lebih mahal dibandingkan Jakarta 15% sampai 20%. Ini sesuatu yang harus dipikirkan. Kita mengerti ada distribusi cost yang harus dikeluarkan Pertamina tapi kalau begini terus bisa jadi beban buat kita. Di mana 40% terhadap total cost maskapai jadi sangat signifikan," ujarnya.
Sebelumnya, CEO Air Asia Tony Fernandes juga ikut menyentil pemerintah. Bos maskapai asal Malaysia ini menganggap pemerintah Indonesia terlalu ikut campur terkait harga tiket pesawat. (*)