sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Tampil Di Asia Steel Market 2023, GRP Sampaikan Pentingnya Lindung Nilai Harga Baja

Market news editor Taufan Sukma/IDX Channel
31/03/2023 13:57 WIB
Dalam forum tersebut banyak dibahas tentang peran yang harus dimainkan oleh industri baja Asia.
Tampil Di Asia Steel Market 2023, GRP Sampaikan Pentingnya Lindung Nilai Harga Baja (foto: MNC Media)
Tampil Di Asia Steel Market 2023, GRP Sampaikan Pentingnya Lindung Nilai Harga Baja (foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP) turut hadir sebagai pembicara dalam Asia Steel Market 2023, yang digelar di Ho Chi Minh, Vietnam, 29-30 Maret 2023.

Menyampaikan paparan dengan tema Trade in Turbulent World, Chief Financial Officer CFO GRP, Roymond Wong, tampil bersama para pembicara lain, seperti Deputy General Manager Bastug Metalurgy Turki, Emrah Ugursal, Regional Customer & Merchandising Lead Cargill Vietnam, Anh Vu Tran, dan Manager Asia Business Unit Delta Steel, Vaibhay Chaudhary.

Selain itu, turut tampil pula President China Metallurgical Planning and Research Institute, Fan Tiejun, Secretary General & Vice Chairman of Vietnam Steel Association, Dinh Quoc Thai, Secretary General of Indian Steel Association, Alok Sahay, dan President of Philipines Iron and Steel Institute, Ronald C.

"Di tengah tantangan industri baja yang semakin besar, keikutsertaan GRP dalam acara bergengsi tersebut merupakan kebanggaan tersendiri bagi industri baja Tanah Air," ujar Roymond, dalam keterangan resminya, Jumat (31/3/2023).

Dalam forum tersebut, menurut Roymond, banyak dibahas tentang peran yang harus dimainkan oleh industri baja Asia. Ajang ini juga sekaligus memperkuat optimisme GRP dan industri baja nasional di tengah berbagai tantangan yang ada di pasar.

"Tantangan ekonomi global di tahun 2023 cukup tinggi, seperti tingginya inflasi, harga komoditas, perang Rusia-Ukraina, meningkatnya ketegangan geopolitik, hingga pasar ekonomi yang tidak menentu," tutur Roymond.

Karena itu, dalam paparannya Roymond menyampaikan pentingnya manajemen risiko keuangan, yaitu lindung nilai terhadap suku bunga, nilai tukar mata uang asing khususnya dolar AS terhadap Rupiah, dan juga harga baja. 

Namun di tengah berbagai guncangan tersebut, Roymond menjelaskan, harus diyakini bahwa potensi fundamental untuk pertumbuhan permintaan baja, memang masih menarik investasi di kawasan ini.

"Tentu untuk memenuhi permintaan tersebut, isu dekarbonisasi berpengaruh terhadap lanskap investasi hijau. Kaerna itu, strategi dekarbonisasi perusahaan sangat penting untuk mendapatkan skema pembiayaan hijau yang tepat," tegas Roymond. (TSA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement