"Beberapa malah minta out taker atau keluaran dari IUP mau dibeli semua," ujar Darma.
Perlu diketahui, IATA mengubah fokus bisnis dari penerbangan ke batu bara dengan mengakuisisi PT Bhakti Coal Resources dari PT MNC Investama Tbk (BHIT).
Bhakti Coal Resources merupakan perusahaan induk dari sembilan perusahaan batu bara dengan izin usaha pertambangan (IUP) di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Dua di antaranya sudah beroperasi, yakni PT Bhumi Sriwijaya Perdana Coal (BSPC) dan PT Putra Muba Coal (PMC). Keduanya sudah aktif menghasilkan batu bara dengan kisaran GAR 2.800-3.600 kkal/kg.
Dengan total area seluas 9.813 hektar, BSPC memiliki perkiraan total sumber daya 130,7 juta MT, sementara PMC memiliki 76,9 juta MT dengan perkiraan total cadangan masing-masing sebesar 83,3 juta MT dan 54,8 juta MT. (TYO)