Pingkan mengungkapkan sejumlah alasan perseroan melakukan buyback. Pertama, manajemen menilai harga saham TOBA saat ini belum mencerminkan nilai dan pertumbuhan perusahaan. Kedua, buyback juga dapat memberikan fleksibilitas dalam mengelola stabilitas harga saham.
“Dengan mempertimbangkan pelaksanaan rencana buyback serta perkembangan kinerja, perseroan dapat juga mendorong efisiensi dan efektifitas sehubungan dengan fasilitas pengembalian kelebihan dana kepada para pemegang sahamnya," katanya.
Demi memuluskan aksi korporasi itu, manajemen TOBA akan meminta restu investor dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 14 November 2024. Proses eksekusi buyback dilaksanakan dalam 12 bulan ke depan setelah tanggal RUPSLB.
(Rahmat Fiansyah)