Selanjutnya, Segmen Wholesale dan International mencatat pendapatan Rp9,2 triliun atau tumbuh 13,1 persen YoY dengan kontribusi dari bisnis international wholesale voice dan infrastruktur Digital.
Pada bisnis tower, lanjut Heri, melalui PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel tetap mempertahankan posisinya sebagai The Largest Tower Provider in ASEAN, dalam konteks jumlah kepemilikan Tower.
Saat ini, Mitratel memiliki lebih dari 38 ribu tower dengan lebih dari 58,6 ribu tenant.
Di sisi lain, Telkomsel membukukan pertumbuhan pendapatan secara solid sebesar 29,9 persen YoY menjadi Rp57,2 triliun didukung oleh pertumbuhan pendapatan Bisnis Digital sebesar 37,4 persen YoY dan pendapatan IndiHome B2C sebesar 2,8 persen YoY.
Pada semester I-2024, IndiHome juga berhasil mempercepat laju penambahan pelanggan baru sebesar 449 ribu. Melalui berbagai strategi, perusahaan terus berupaya memberikan kualitas terbaik melalui program CVM serta penawaran bundling dengan valueadded kepada pelanggan.
Strategi ini diharapkan dapat membantu Telkomsel untuk meningkatkan pengguna konvergensi, mengunci households dan mendorong pertumbuhan ARPH (average revenue per household) menuju Telkomsel sebagai Operator Konvergensi terdepan.
“Dengan kinerja yang senantiasa terjaga pada semester I ini, kami optimistis Telkom dapat mencatatkan kinerja 2024 yang positif dan profitable, termasuk progress dan realisasi perusahaan dapat memberikan value yang optimal bagi stakeholders dan investor ke depannya,” kata Heri.
(Fiki Ariyanti)