BMRI juga membukukan kinerja kuat dengan laba bersih Rp37,7 triliun hingga kuartal III-2025. Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri, Novita Widya Anggraini, menyebut pencapaian ini mencerminkan kuatnya fundamental dan ketepatan strategi bisnis perseroan.
Bank Mandiri mencatat laba usaha sebelum pencadangan (PPOP) sebesar Rp61,9 triliun dan total aset mencapai Rp2.563 triliun.
Sementara itu, BBNI melaporkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp15,12 triliun, turun 7,32 persen yoy dari Rp16,43 triliun. Meski demikian, pendapatan bunga BNI tetap tumbuh 4,77 persen menjadi Rp51,16 triliun, mencerminkan aktivitas intermediasi yang masih solid di tengah perlambatan ekonomi.
Prospek Sektor
Secara umum, Indo Premier Sekuritas mempertahankan rekomendasi overweight untuk sektor perbankan dalam riset yang dirilis pada 8 Oktober 2025. Analis menilai valuasi saham-saham bank saat ini sudah berada di level menarik sehingga potensi penurunan dinilai terbatas.
Meski demikian, Indo Premier mencatat katalis positif bagi sektor ini masih terbatas. Beberapa faktor eksternal, seperti kenaikan suku bunga deposito berdenominasi dolar AS serta kebijakan pemerintah terkait pembentukan koperasi desa dan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) perumahan, dinilai berpotensi menekan sentimen jangka pendek.