Fiki Ariyanti
IDXChannel - Nilai tukar Rupiah diproyeksi kembali menguat ke level Rp16.000 per USD. Pada perdagangan Jumat (14/6), mata uang Garuda ditutup melemah 142 poin atau 0,87 persen ke level Rp16.412 per USD.
"Kami menilai Rupiah sudah terdepresiasi terlalu dalam dan memperkirakan dapat menguat ke level Rp16.000 per USD, seiring dengan masifnya inflow di SRBI dan melandainya yield obligasi pemerintah, serta stabilnya CDS Indonesia di level 70," ujar Analis Panin Sekuritas, Felix Darmawan dalam risetnya, ditulis Sabtu (15/6)
Felix mengatakan, pada pekan perdana Juni 2024, BI mencatat aliran beli bersih dari investor asing sebesar Rp2,42 triliun, yang terdiri dari inflow Rp4,53 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), namun terjadi outflow di pasar SBN dan pasar saham masing-masing sebesar Rp0,66 triliun dan Rp1,45 triliun.
"Untuk posisi yield SRBI 12 bulan pada awal Juni 2024 di level 7,37 persen (tertinggi 7,53 persen di Mei 2024) dan untuk yield SBN juga melandai ke level 6,9 persen (tertinggi 2024: 7,18 persen)," ujarnya.
