NPGF selain menerapkan pola bisnis B2B, juga akan mengembangkan pasar dengan model bisnis Business to Consumer (B2C).
Itu dilakukan sebagai wujud komitmen dalam menjaga kelangsungan usaha jangka panjang perseroan agar dapat bersaing dan adaptif terhadap dinamika industri.
Sementara soal kinerja, pada semester I-2023, perseroan membukukan laba berish sebesar Rp22,78 miliar, meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu yang merugi Rp2,3 miliar.
Sedangkan pendapatan perseroan pada periode yang sama tercatat anjlok 91 persen dari Rp98,19 miliar menjadi Rp8,76 miliar pada enam bulan pertama tahun ini.
Adapun total liabilitas perseroan mencapai Rp32,2 miliar, menurun 82 persen dibandingkan periode yang sama 2022 sebesar Rp195,7 miliar. Penurunan liabilitas yang signifikan dipengaruhi oleh pelunasan utang bank yang terlalu besar dan telah membebani kinerja laba bersih perseroan.
(RNA)