sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

United Tractors (UNTR) Raih Pendapatan Rp100 Triliun hingga September 2025

Market news editor Rahmat Fiansyah
31/10/2025 09:16 WIB
PT United Tractors Tbk (UNTR) membukukan pendapatan bersih sebesar Rp100,5 triliun sepanjang Januari-September 2025.
PT United Tractors Tbk (UNTR) membukukan pendapatan bersih sebesar Rp100,5 triliun sepanjang Januari-September 2025. (Foto: Dok. United Tractors)
PT United Tractors Tbk (UNTR) membukukan pendapatan bersih sebesar Rp100,5 triliun sepanjang Januari-September 2025. (Foto: Dok. United Tractors)

IDXChannel - PT United Tractors Tbk (UNTR) membukukan pendapatan bersih sebesar Rp100,5 triliun sepanjang Januari-September 2025. Angka tersebut naik tipis 1 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebesar Rp99,6 triliun.

Pendapatan tersebut berasal dari segmen Kontraktor Penambangan Rp40,2 triliun (-8 persen), segmen Mesin Konstruksi Rp29,3 triliun (+11 persen), segmen Pertambangan Batu Bara Termal dan Metalurgi Rp18,8 triliun (-9 persen), dan segmen Pertambangan Emas dan Mineral Lainnya, Rp10,3 triliun (+53 persen).

Sementara itu, laba bersih anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini turun 26 persen menjadi Rp11,5 triliun. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan kontribusi dari segmen Kontraktor Penambangan yang terkendala curah hujan tinggi dan segmen Pertambangan Batu Bara Termal dan Metalurgi akibat harga jual batu bara yang lebih rendah. 

"Kendati demikian, terdapat peningkatan kontribusi terutama dari Pertambangan Emas," kata manajemen UNTR lewat keterangan resmi, Jumat (31/10/2025).

Segmen usaha Mesin Konstruksi mencatat peningkatan penjualan alat berat Komatsu sebesar 10 persen menjadi 3.653 unit yang didorong oleh peningkatan penjualan di semua sektor. Komatsu tetap mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar alat berat. Berdasarkan riset pasar internal, pangsa pasar Komatsu adalah 22 persen.

Penjualan Scania naik dari 298 unit menjadi 393 unit, sedangkan penjualan UD Trucks turun dari 156 unit menjadi 137 unit. Pendapatan dari penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan alat berat turun sedikit menjadi Rp8,3 triliun. 

Sementara itu, segmen Kontraktor Penambangan dioperasikan oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA) secara group mencatat volume pekerjaan pemindahan tanah (overburden removal) yang lebih rendah sebesar 10 persen menjadi 829 juta bcm dan volume produksi batu bara untuk para kliennya turun 2 persen menjadi 109 juta ton, dengan rata-rata stripping ratio sebesar 7,6 kali.

Pemindahan tanah dan produksi batu bara klien yang lebih rendah disebabkan oleh intensitas curah hujan yang tinggi hampir sepanjang tahun dan permintaan beberapa klien untuk melakukan penyesuaian terhadap target produksi overburden removal.

Untuk segmen Pertambangan Batu Bara Termal dan Metalurgi yang dijalankan oleh PT Tuah Turangga Agung (Turangga Resources) mencatatkan volume penjualan batu bara sebesar 9,2 juta ton (termasuk 2,8 juta ton batu bara metalurgi), naik 15 persen dari periode yang sama tahun 2024. Pendapatan segmen usaha Pertambangan Batu Bara Termal dan Metalurgi turun sebesar 9 persen menjadi Rp18,8 triliun, dikarenakan penurunan rata-rata harga jual batu bara.

Adapun segmen Pertambangan Emas dan Mineral Lainnya mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 53 persen menjadi Rp10,3 triliun, terutama disebabkan peningkatan penjualan dan harga rata-rata emas. Usaha pertambangan emas dioperasikan oleh PT Agincourt Resources (PTAR) dan PT Sumbawa Jutaraya (SJR), yang mencatatkan total penjualan setara emas sebesar 178 ribu ons, 8 persen lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu.

PTAR mengoperasikan tambang emas Martabe di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Martabe mencatatkan penjualan setara emas sebesar 170 ribu ons atau naik 3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. SJR mengoperasikan tambang emas di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. SJR mencatatkan 8 ribu ons penjualan setara emas.

Pada 12 September 2025, perseroan melalui anak usaha, PT Danusa Tambang Nusantara (DTN), telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat untuk mengakuisisi PT Arafura Surya Alam (ASA) dengan total nilai perusahaan (enterprise value) sebesar USD540 juta.

ASA merupakan perusahaan pertambangan emas, entitas usaha PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) yang memegang Izin Usaha Pertambangan–Operasi Produksi (IUP-OP) untuk blok penambangan tunggal, yaitu Blok Doup di Sulawesi Utara. Blok ini memiliki Cadangan Bijih gabungan yang terbukti dan terukur sesuai JORC sebesar 1,57 juta ons deposit emas yang terkandung dalam Sumber Daya Mineral terukur, terindikasi, dan tereka sebesar 3,11 juta ons emas.

"Penyelesaian akuisisi ini tergantung pada pemenuhan persyaratan pendahuluan (condition precedents) dan diharapkan selambat-lambatnya pada akhir tahun 2025," kata manajemen UNTR.

(Rahmat Fiansyah)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement