Sebelumnya, saham BREN turun tajam pada perdagangan Senin (23/9). Penurunan ini melanjutkan pelemahan Jumat (20/9) pekan lalu menyusul FTSE Russell yang mengumumkan emiten geothermal tersebut akan dikeluarkan dari indeks.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pukul 09.09 WIB, saham BREN melorot 19,83 persen ke Rp7.075 per saham alias menyentuh auto rejection bawah (ARB).
Ada antrean jual jumbo sebanyak 2,26 juta lot di harga ARB atau setara dengan Rp1,60 triliun. Dalam sepekan, saham BREN sudah melorot 34,98 persen dan turun 25,45 persen dalam sebulan.
(Fiki Ariyanti)