sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Vaksin Covid-19 dan UU Ciptaker Bisa Jadi Key Market Drivers di 2021

Market news editor Shifa Nurhaliza
10/12/2020 09:00 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto optimisme perekonomian Indonesia tahun depan akan membaik.
Vaksin Covid-19 dan UU Ciptaker Bisa Jadi Key Market Drivers di 2021. (Foto: Ist)
Vaksin Covid-19 dan UU Ciptaker Bisa Jadi Key Market Drivers di 2021. (Foto: Ist)

IDXChannel - Terkait dengan proyeksi ekonomi di 2021 yang dirilis JP Morgan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto optimisme perekonomian Indonesia tahun depan akan membaik.

Perekonomian Indonesia 2021 menurut JP Morgan diharapkan tumbuh sebesar 4% yang didukung oleh konsumsi sebesar 2,2%, investasi 1,2%, dan net ekspor sebesar 0,7%.



Sementara itu, JP Morgan juga memproyeksikan aliran dana asing akan kembali ke Indonesia favorit oleh sentimen positif yaitu perkembangan vaksin sebagai penggerak pasar utama, dan pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja sebagai reformasi kebijakan terbesar sejak 1998, yang bertujuan untuk mendorong Foreign Direct Investment (FDI) dan mentransformasikan Indonesia menuju negara manufaktur di Asia dan hub technology.

“Sumber dari masalah adalah masalah kesehatan, dimana kepercayaan masyarakat untuk melakukan kegiatan sosial dan ekonomi menurun, sehingga game-changer-nya adalah vaksiniasi. Vaksinasi akan menyelesaikan 2 masalah sekaligus, kesehatan dan kepercayaan publik untuk kembali beraktivitas dan berkegiatan sosial, "ujar Menko Airlangga dalam keterangan resminya, pada Rabu (9/12/2020).

Dengan hadirnya vaksin 1,2 juta dosis di Indonesia (salah satu negara di ASEAN yang pertama mendapat vaksin), Menko Airlangga menilai itu akan memberikan harapan dan kepercayaan masyarakat, karena Pemerintah berhasil mendapatkan akses terhadap vaksin yang sudah dirintis sejak awal pandemi di Maret 2020.

Sedangkan di sisi lain, lanjutnya, pelaksanaan UU Ciptaker merupakan reformasi struktural yang sudah lama ditunggu dan ditempatkan sebagai akselerator pertumbuhan perekonomian Indonesia.

“Penciptaan lapangan kerja sangat kedekatan untuk dilakukan, karena 70 juta dari 130 juta angkatan kerja di Indonesia masih bekerja di sektor informal. Apalagi Indonesia memiliki potensi Bonus Demografi dalam 10 - 15 tahun ke depan, sehingga peningkatan investasi sangat penting untuk tercipta lapangan kerja, ”papar Menko Airlangga.

JP Morgan memproyeksikan pasar bursa Indonesia akan terus tumbuh positif oleh kegiatan ekonomi yang mulai pulih Kembali, dengan dukungan stimulus pemerintah dan implementasi Undang-Undang Cipta Kerja.

"Saat ini, ekonomi Indonesia terus menunjukkan tren pemulihan setelah sempat terkontraksi sebesar -5,32% (YoY) pada triwulan kedua 2020, dan membaik pada triwulan ketiga menjadi -3,49% (YoY), atau tumbuh sebesar 5,5% ( QtoQ), "ungkapnya.

Beberapa sektor yang diprediksi akan menjadi kunci pemulihan ekonomi adalah sektor keuangan, infrastruktur / industri, dan korporasi berbasis ekonomi digital sebagai katalisator jangka menengah.

Indonesia layanan akan mengalami booming ekonomi digital dan korporasi berbasis teknologi masa depan. Ekonomi internet Indonesia saat ini mempunyai potensi USD 50 Miliar yang terdiri dari 5% dari PDB dan lebih dari 10% kapitalisasi pasar saham, yang memiliki salah satu pertumbuhan tercepat di dunia.

“Saat ini, Indonesia merupakan rumah dari 5 unicorn (Gojek, Tokopedia, Bukalapak, Traveloka, OVO) yang diatur akan menjadi katalisator investasi sebagai ekonomi baru,” pungkas Menko Airlangga. (*)

Advertisement
Advertisement