Vaksin Merah Putih Siap Diproduksi Bio Farma di Kuartal III-2021

IDXChannel - Perusahaan farmasi milik pemerintah PT Bio Farma (Persero) pasang target vaksin merah putih siap diproduksi pada kuartal III-2021, jika bibit vaksin tersebut sudah diserahkan oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.

Pada kuartal I-2021 direncanakan Eijkman akan menyerahkan bibit vaksin tersebut kepada Bio Farma. Pengembangan vaksin Merah Putih sudah mencapai kemajuan 60% dari skala laboratorium.

Diungkapkan Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir, upaya produksi vaksin Merah Putih tersebut selain mengupayakan menekan infeksi Covid-19, upaya itu juga untuk menjaga kemandirian dan ketahanan kesehatan di Indonesia.

"Seperti yang disampaikan Pak Menkes (Budi Gunadi Sadikin) tadi, rencana kalau dari Lembaga Eijkman ini bisa sampai di kita di kuartal I-2021 ini, kita proses berupa karakterisasi, uji klinis, dan sebagainnya, kalau semuanya berjalan lancar, kami berharap di kuartal III 2021 kita sudah bisa memproduksi vaksin Merah Putih ini sebagai bagian dari kemandirian kesehatan di Indonesia," ujar Honesti dalam RDP bersama Komisi IX DPR, Kamis (14/1/2021).

Kini Pemerintah berupaya agar ketergantungan bahan baku vaksin dan vaksin jadi secara perlahan akan dikurangi. Sementara itu, ketergantungan impor bahan baku farmasi dan vaksin membuat Indonesia kesulitan melakukan supply atau menyediakan kepada masyarakat jika stok vaksin Covid-19, hasil kerja sama dengan produsen luar negeri, berkurang.

Untuk vaksin Sinovac saja, ungkap Honesti, pihaknya belum bisa memproyeksikan akan bertahan berapa lama. "Jadi seperti yang diinformasikan kemarin kita juga belum tahu vaksin ini akan bertahan berapa lama, sehingga kita membutuhkan ketahanan dalam negeri sehingga kita tidak bergantung lagi ke barang impor, pengalaman kita selama pandemi ini kebergantungan yang sangat tinggi itu juga membuat kita susah untuk mendapatkan supply," pungkasnya.

Memproduksi vaksin Merah Putih adalah satu keharusan yang dilakukan pemerintah dan Bio Farma optimistis vaksin tersebut akan menekan impor bahan baku vaksin dan vaksin jadi di Tanah Air. "Ini kami optimis, harapan dari pemerintah bahwa adanya kemandirian kesehatan Indonesia ini bisa kita perbaiki kedepannnya," ujarnya. (*)