Rinciannya, sebesar Rp1,11 triliun akan digunakan untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur tambang di Blok Pomalaa, seperti pembangunan camp, gedung kantor, workshop, dan gudang penyimpanan.
Lalu Rp335,45 miliar dipakai untuk membangun kolam endapan, jalan akses tambang, jalan hauling dan stockpile di Blok Pomalaa, Sulawesi Tenggara.
Dan Rp15,11 miliar akan digunakan untuk pembelian peralatan berupa kendaraan beserta aksesorisnya untuk aktivitas pendukung kegiatan tambang, masing-masing sebanyak satu unit, yang mencakup ambulans, truk pemadam, dan kendaraan rescue.
Kedua, sisa dana hasil rights issue akan dipakai perseroan untuk modal kerja, seperti pembelian bahan baku, modal kerja lainnya, yakni dalam bentuk pembelian suku cadang alat berat yang akan digunakan perseroan untuk kegiatan penambangan, yang akan dibeli dari PT Trakindo Utama dan PT United Tractors Tbk (UNTR).
(Dhera Arizona)