Dari dana hasil IPO, sekitar 42% atau maksimal sebesar Rp177,61 miliar akan digunakan sebagai pemberian pinjaman kepada entitas anak perseroan, yaitu VMI. Dana tersebut untuk dijadikan modal kerja bisnisnya dalam menjadi pemberi dana kepada Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI).
Itu merupakan kegiatan usaha utama VMI semenjak didirikan untuk memajukan industri UMKM dan tenaga kerja di Indonesia.
Kemudian, sekitar 30% akan digunakan untuk pengembangan bisnis perseroan, dengan rincian sebesar 40% untuk pengembangan sistem informasi teknologi perseroan, terutama untuk pengembangan super-app perseroan, yakni Venteny.
Perseroan akan mengembangkan fitur-fitur baru yang mempermudah karyawan antara lain, reimbursement, uang elektronik dan dompet elektronik, serta fitur - fitur lainnya sesuai dengan hasil riset dan pengembangan di masa mendatang.
Lalu, sekitar 30% akan digunakan untuk product development, serta riset dan pengembangan untuk exclusive members bisnis B2B2E serta karyawan pada umumnya seperti Learning Management System (LMS), Invoicing System, Point of Sales (POS), dan produk lainnya yang sedang dalam tahap riset.
Serta, sekitar 30% digunakan untuk ekspansi geografis untuk mendukung rencana pengembangan perseroan melalui pembukaan representative office terutama di luar Pulau Jawa, seperti Sumatra Selatan, Sulawesi Selatan, dan Bali untuk menjangkau karyawan dan perusahaan, terutama UMKM, guna memperluas layanan perseroan.
Adapun, sisa dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja perseroan, dengan rincian sebesar 50% akan digunakan untuk organization development, terutama dengan penguatan dan penambahan sumber daya manusia perseroan, terutama untuk tenaga kerja di bidang IT (pengembangan produk dan aplikasi).
Selain itu, bidang sales & marketing (untuk memperluas cakupan bisnis Perseroan), dan tim support atau administrasi seiring dengan ekspansi yang akan dilakukan perseroan.