IDXChannel - Wacana yang dilontarkan Presiden Joko Widodo untuk ‘mengundang’ Maskapai Asing ke Indonesia, mendapatkan reaksi beragam baik dari masyarakat umum, hingga ahli dan praktisi. Tak terkecuali dari kalangan elit, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) turut memberikan pandangannya.
JK menyebut wacana tersebut bukanlah solusi utama. Ia memberi contoh AirAsia yang sudah beberapa tahun sempat bermain di rute domestik tapi akhirnya tak bertahan lama. Ia khawatir maskapai asing yang berniat mengadu peruntungan di Indonesia akan bernasib seperti Air Asia.
Saat ini AirAsia memang masih beroperasi di Indonesia, tetapi hanya melayani penerbangan ke beberapa kota besar. Hal ini pun sempat dikritisi oleh Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Pandjaitan.
"AirAsia sekarang boleh saja dapat rute, tapi ya jangan rute gemuk dong. Harus mau pada rute-rute yang dia subsidi. Nah itu supaya lebih efisien, jangan rute gemuk saja," tegas luhut di Jakarta (11/6).
Pilihan yang dibuat AirAsia ini tentu bukan tanpa alasan. Menurut Polana B Pramesti Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), maskapai tersebut menanggung kerugian mencapai Rp1 triliun pada 2018.
“Ekuitasnya negatif, tapi karena dia holding, ya jadi bisa mendukung,” pungkasnya. (*)