IDXChannel - Indeks utama Wall Street dibuka bervariasi pada perdagangan Selasa (4/2/2025) waktu setempat. Itu karena investor mencerna dimulainya perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) serta serangkaian laba perusahaan kuartalan.
Mengutip Investing, Dow Jones Industrial Average melemah 0,13 persen ke 44,363, dan S&P 500 menguat 0,08 persen menjadi 5.999. Sementara Nasdaq Composite menguat 0,43 persen ke 19.473.
Adapun investor terlihat berhati-hati pada perdagangan Selasa (4/2/2025) karena mereka menilai implikasi tarif balasan antara AS dan China.
Presiden AS Donald Trump menunda usulan bea masuk 25 persen untuk Kanada dan Meksiko selama 30 hari. Tetapi ia tidak memberikan pengampunan seperti itu untuk China, yang mendapatkan tarif 10 persen dan mulai berlaku pada Selasa (4/2/2025).
Beijing membalas dengan mengenakan tarif 15 persen untuk impor batu bara dan gas alam cair dari AS, dan bea tambahan 10 persen untuk minyak mentah, peralatan pertanian, dan mobil mulai 10 Februari.
Kementerian Perdagangan China juga memberlakukan kontrol ekspor pada tanah jarang dan material eksotis, yang mana negara tersebut merupakan produsen utama. Material tersebut mencakup tungsten, telurium, rutenium, dan molibdenum.
Secara terpisah, China menambahkan pemilik Calvin Klein, PVH Corp (NYSE:PVH) dan perusahaan bioteknologi Illumina (NASDAQ:ILMN) ke dalam daftar entitas yang tidak dapat diandalkan, dan memulai penyelidikan antimonopoli terhadap Alphabet, perusahaan induk Google (NASDAQ:GOOG).
Tindakan pembalasan tersebut menunjukkan dimulainya perang dagang baru antara ekonomi terbesar di dunia, dengan investor sekarang bersiap untuk eskalasi lebih lanjut, mengingat sikap agresif Trump terhadap Beijing.
China menyumbang sebagian besar impor AS, dan tindakan balasan dari Beijing kemungkinan akan semakin mengganggu stabilitas perdagangan global. Adapun China merupakan mitra dagang terbesar ketiga AS setelah Meksiko dan Kanada.
(Febrina Ratna Iskana)