sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Wall Street Ditutup Lesu Dihantam Rilis Data Inflasi dan Plafon Utang AS

Market news editor Desi Angriani
10/05/2023 07:08 WIB
Hal ini lantaran investor menjadi lebih berhati-hati menjelang rilis data inflasi AS dan pertemuan antara para pemimpin politik AS untuk membahas plafon utang.
Wall Street Ditutup Lesu Dihantam Rilis Data Inflasi dan Plafon Utang AS (Foto: MNC Media)
Wall Street Ditutup Lesu Dihantam Rilis Data Inflasi dan Plafon Utang AS (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Indeks saham AS atau Wall Street ditutup ke zona merah pada perdagangan Selasa (9/5/2023) waktu setempat.  

Hal ini lantaran investor menjadi lebih berhati-hati menjelang rilis data inflasi AS dan pertemuan antara para pemimpin politik AS untuk membahas plafon utang.

Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 56,88 poin, atau 0,17%, menjadi 33.561,81, S&P 500 (.SPX) kehilangan 18,95 poin, atau 0,46%, menjadi 4.119,17 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 77,36 poin, atau 0,63%, menjadi 12.179,55.

Volume bursa AS yang ditransaksikan mencapai 9,35 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 10,68 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Prakiraan yang mengecewakan dari perusahaan seperti PayPal dan pemasok Apple Skyworks ikut membebani Indeks AS. Mereka masing-masing turun 12,73% dan 5,15%.

Saham PayPal Holdings (PYPL.O) menekan benchmark S&P 500 setelah perusahaan memangkas perkiraan marginnya. Saham tersebut juga menjadi pemberat Nasdaq.

Sementera itu, saham Skyworks Solutions Inc (SWKS.O) turun setelah perusahaan memperkirakan pendapatan kuartalan berada di bawah perkiraan.

"Perusahaan secara umum mengalahkan ekspektasi pendapatan, tetapi musim pendapatan selalu berombak, dan hari ini kami memiliki beberapa hasil yang lebih lemah. Itu sedikit membebani pasar," kata Tim Ghriskey, ahli strategi portofolio senior di Ingalls & Snyder di New York dilansir dari Reuters, Rabu (10/5/2023).

Adapun investor tengah mencari petunjuk apakah inflasi mereda usai laporan indeks harga konsumen (CPI) Departemen Tenaga Kerja.

Sementara itu, pembicaraan mengenai plafon utang AS menambah kehati-hatian di pasar karena para pedagang juga menunggu pembaruan rencana plafon utang dari pertemuan antara Presiden AS Joe Biden, Ketua DPR dari Partai Republik Kevin McCarthy dan para pemimpin kongres lainnya di Gedung Putih.

Kekhawatiran akan potensi default pemerintah membayangi Washington pada 1 Juni, jika Kongres tidak bertindak untuk menyelesaikan kebuntuan tersebut.

"Secara keseluruhan, ini adalah hari yang relatif ringan, tetapi plafon utang serta inflasi menyebabkan kecemasan," kata Randy Frederick, direktur pelaksana perdagangan dan derivatif di Schwab Center for Financial Research.

(DES)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement