IDXChannel - Optimisme pelaku pasar modal Amerika Serikat akan diuji pada pekan depan. Sebab, serangkaian data makro baru-baru ini memberi sinyal hadirnya stagflasi yang dapat membayangi pergerakan Wall Street.
Stagflasi, sebuah kondisi stagnasi pertumbuhan ekonomi yang dibarengi peningkatan inflasi berpotensi meredupkan daya tarik pasar terhadap instrumen ekuitas berupa saham dan obligasi.
Sebuah survei dari BoFA Global Research menunjukkan ekspektasi stagflasi mendekati level tertinggi dalam sejarah, mencapai 86%, yang juga disebut bakal menjadi 'background' ekonomi makro hingga 2024.
"Stagflasi masih menjadi kekhawatiran yang berkembang (di pasar)," kata Chief Equity Market Strategist, Phil Orlando, dilansir Reuters, Minggu (7/5).