"Ada kecemasan yang merembes mengenai perdagangan AI. Penggerak utamanya adalah tingkat pengeluaran modal dan sifat sirkular dari beberapa pengeluaran tersebut dengan OpenAI berada di pusatnya," ujar ahli strategi investasi di Baird Private Wealth Management, Ross Mayfield.
Ia menambahkan bahwa pasar kini mulai mempertanyakan pengembalian investasi (Return on Investment) dari belanja besar-besaran tersebut menjelang pergantian tahun.
Berbeda dengan sektor teknologi, saham-saham energi justru mencatatkan penguatan. Hal ini dipicu oleh kenaikan harga minyak mentah setelah Presiden Donald Trump memerintahkan blokade terhadap seluruh tanker minyak yang terkena sanksi di Venezuela.
Akibat kebijakan tersebut, saham perusahaan minyak raksasa seperti ConocoPhillips dan Occidental Petroleum melonjak lebih dari 4 persen pada penutupan perdagangan.
Di tengah tekanan pasar, investor mendapatkan sedikit sentimen positif dari pernyataan Gubernur Federal Reserve, Christopher Waller.