Selain itu, investor mencermati komentar dari pejabat Federal Reserve setelah bank sentral AS pekan lalu memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin dan mengindikasikan pemangkasan lebih lanjut pada pertemuan mendatang.
Baik Presiden The Fed di St Louis, Alberto Musalem, maupun Presiden The Fed di Atlanta, Raphael Bostic, dalam pernyataan terpisah mengatakan, meskipun pemangkasan suku bunga sebesar seperempat poin persentase oleh Fed pada pertemuan pekan lalu merupakan langkah yang tepat untuk mengelola risiko meningkatnya pengangguran, menurunkan inflasi tetap menjadi prioritas.
Namun, Gubernur Fed Stephen Miran, yang pekan lalu tidak setuju ketika Fed memangkas suku bunga acuan sebesar seperempat poin persentase dan mengatakan pemangkasan setengah poin diperlukan, mengatakan pada hari Senin bahwa kebijakan moneter sudah memasuki wilayah restriktif.
"Perlu ada katalis agar saham bergerak naik secara material, dan pasar tampaknya mengabaikan potensi hambatan," kata Wakil Presiden Senior dan Penasihat Wealthspire Advisors di Westport, Connecticut, Oliver Pursche.
"Kami tidak membuat keputusan yang bersifat umum atau mencoba untuk memprediksi waktu pasar, tetapi kami tentu saja menunjukkan kepada klien dan membuat portofolio mencerminkan bahwa kami berada di titik tertinggi sepanjang masa dan valuasi sedang meningkat," ujarnya.
(Dhera Arizona)