IDXChannel - PT Waskita Karya (Persero) Tbk membukukan nilai kontrak baru (NKB) sebesar Rp11,58 triliun sampai dengan akhir September 2022. Perolehan NKB tersebut bersumber dari pemerintah sebesar 65,36 persen.
Lalu, proyek swasta sebesar 11,81 persen, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebesar 10,98 persen. Kemudian, pengembangan bisnis anak usaha sebesar 11,86 persen.
Berdasarkan segmentasi tipe proyek, NKB tersebut terdiri dari segmen konektivitas infrastruktur sebesar 67,02 persen, gedung sebesar 8,01 persen, EPC sebesar 3,80 persen, Sumber Daya Air (SDA) sebesar 7,96 persen, anak usaha 11,86 persen, dan proyek sipil lainnya sebesar 1,35 persen.
Sekretaris Waskita Karya, Novianto Ari Nugroho merinci, beberapa proyek dengan kontribusi terbesar sampai dengan September 2022 adalah proyek Jalan Tol IKN Segmen Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang senilai Rp990 miliar.
Selain itu, pembangunan Jalan Kerja atau Logistik IKN (KIPP) paket pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4 senilai Rp182 miliar, pembangunan Gedung CMU3 RSCM Jakarta sebesar Rp252 miliar, pekerjaan Sipil Mining Area di NTB sebesar Rp262 miliar.
“Selain pencapaian NKB, sampai dengan September 2022 Perseroan masih mengikuti tender proyek dengan nilai mencapai Rp20 triliun yang bersumber dari pemerintah, BUMN maupun swasta," ungkap Novianto, Rabu (19/10/2022).
Dia yakin, partisipasi perusahaan pada proyek IKN dan didukung dengan tingkat winning rate sebesar 26,67 persen selama sembilan bulan tahun ini, maka emiten bersandi saham WSKT tersebut bisa mencapai NKB akan sesuai dengan target yang telah ditetapkan sebesar Rp20 triliun hingga 30 triliun pada tahun ini.
Novianto juga mencatat, penyelesaian jalan tol juga dapat meningkatkan kinerja operasional dan keuangan, hal ini dapat memperlancar proses strategic partnership agar investor mau bekerja sama dalam akselerasi pembangunan infrastruktur.
(FAY)