Selain itu, perseroan juga diamanatkan untuk menyelesaikan proyek-proyek strategis nasional dan proyek-proyek Ibu Kota Negara, di antaranya pembangunan proyek jalan tol, sistem penyediaan air minum (SPAM), bendungan, pembangkit listrik, pembangunan smelter, dan proyek jaringan distribusi utama SPAM.
“Dalam rangka merealisasikan pembangunan proyek-proyek strategis tersebut perseroan membutuhkan tambahan pendanaan untuk memperkuat struktur permodalan yang salah satunya melakukan PMHMETD kepada para pemegang saham,” tuturnya.
Demi menyukseskan agenda ini, WIKA bakal mengajukan usulan rights issue dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Rencananya, pertemuan dengan investor bakal dilakukan pada 12 Januari 2024.
Sesuai jadwal investor yang berhak hadir dalam RUPSLB merupakan pemegang saham yang namanya tercatat paling lambat pada 20 Desember 2023. Pemanggilan resmi RUPSLB bakal dilakukan pada 21 Desember 2023.
Sebelumnya, Corporate Secretary WIKA Mahendra Vijaya meyakini WIKA dapat mengantongi dana segar Rp3,2 triliun berdasarkan komposisi investor publik saat ini.