Wulan Guritno sampai Cinta Laura Jadi Komisaris, Intip Kinerja Saham Emitennya

IDXChannel – Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPST) mengesahkan Cinta Laura sebagai Komisaris PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) (nama sebelumnya PT Protech Mitra Perkasa Tbk). Nama Cinta Laura menambah deretan artis menjabat sebagai komisaris emiten di bursa.
Bersama Cinta Laura, para pemegang saham juga menyepakati pengangkatan Hariyadi BS Sukamdani sebagai Komisaris Utama OASA. Keputusan itu telah mendapat persetujuan dalam RUPSLB pada Senin (27/6/2022)
Presiden Direktur dan CEO Bobby Gafur Umar mengatakan pemilihan kedua tokoh publik tersebut sejalan dengan misi baru perusahaan untuk bergerak di bidang lingkungan, dan energi baru terbarukan (EBT).
Di Bursa Efek Indonesia (BEI), selain Cinta Laura, sejumlah artis tercatat menduduki posisi komisaris di emiten.
Sebut saja, Wulan Guritno sebagai Komisaris Independen emiten pengelola resto & bar PT Lima Dua Lima Tiga Tbk (LUCY), Ricky Harun sebagai Komisaris emiten aluminium PT HK Metals Utama Tbk (HKMU), dan Abdi Negara Nurdin alias Abdee Slank Komisaris Independen PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).
Lantas, bagaimana kinerja saham emiten-emiten tersebut?
OASA
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (28/6/2022), pukul 09.54 WIB, harga saham OASA melesat 7,14% ke Rp750/saham dengan nilai transaksi Rp2,11 miliar dan 2,84 juta saham.
Saham OASA sudah melesat 12,78% sepekan dan melonjak 30,43% dalam sebulan. Sementara, sejak awal tahun (ytd), harga sahamnya anjlok 11,24%.
Kapitalisasi pasar (market cap) OASA tidak begitu tinggi, hanya mencapai Rp268,95 miliar.
LUCY
Harga saham LUCY turun 0,94% ke Rp105/saham pagi ini dengan nilai transaksi terbilang sepi, Rp949,68 juta dan volum 8,96 juta saham.
Saham emiten yang tercatat di papan akselerasi ini stagnan selama sepekan, melemah 6,19% sebulan, tetapi melonjak 89,29% selama setahun terakhir.
Market cap LUCY mini, hanya sebesar Rp109,71 miliar.
HKMU
Harga saham HKMU stagnan di level gocap atau Rp50/saham. Saham ini sudah ‘tertidur’ atau tidak beranjak dari level gocap sejak 7 Februari 2022.
Menariknya, saham HKMU dimiliki 100% oleh masyarakat (dengan kepemilikan masing-masing di bawah 5%). Ini semua terjadi setelah pengendali HKMU sebelumnya, PT Hyamn Sukses Abadi, per 31 Januari 2022 akhirnya melepas seluruh kepemilikan sahamnya di HKMU.
Market cap HKMU hanya sebesar Rp161,09 miliar.
TLKM
Terakhir, saham emiten telekomunikasi BUMN, TLKM, turun 1,47% ke Rp4.010/saham dengan nilai transaksi Rp149,20 miliar dan volume 37,21 juta saham pada pagi ini.
Dalam sepekan, saham TLKM turun 2,68%, sebulan melemah 5,88%, dan sejak awal tahun (ytd) terkoreksi 0,99%.
Kapitalisasi pasar TLKM mencapai Rp397,24 triliun atau keempat terbesar di bursa. (ADF)