IDXChannel - PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (EXCL) mencatatkan pendapatan Rp11,47 triliun di kuartal III-2025 atau meningkat 38 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, EBITDA yang dinormalisasi juga tumbuh 24 persen mencapai Rp5,40 triliun dengan normalized EBITDA margin 47 persen, dan laba bersih yang dinormalisasi tumbuh 288 persen mencapai Rp1,15 triliun.
Sedangkan kontribusi pendapatan layanan data dan digital pada total pendapatan mencapai lebih dari 89,7 persen.
Presiden Direktur EXCL, Rajeev Sethi mengatakan, kuartal ketiga 2025 menandai fase penting bagi perseroan dalam mewujudkan nilai dari konsolidasi dan integrasi pasca merger.
Di tengah dinamika industri yang masih menantang, kata dia, perseroan berhasil mencatat pertumbuhan yang solid, didukung oleh momentum pasca merger yang kuat.
“Basis pelanggan yang semakin kokoh serta peningkatan rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) menunjukkan efektivitas strategi monetisasi dan fokus kami pada pertumbuhan yang berkualitas,” kata Rajeev dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (14/11/2025).
Rajeev menambahkan, proses integrasi jaringan juga berjalan sesuai rencana, dengan implementasi integrasi dan percepatan penggelaran jaringan yang mendorong perluasan cakupan sekaligus peningkatan kualitas layanan. Tak hanya itu, perseroan juga berada di jalur yang tepat untuk merealisasikan potensi sinergi pasca integrasi senilai sekitar USD150 hingga USD200 juta pada tahun 2025.
“Sejumlah inisiatif telah menunjukkan hasil nyata, termasuk penyatuan pusat operasional dan pemantauan layanan terpadu, dukungan kuat dari mitra jaringan dan penyedia menara, serta optimisasi site dan aset jaringan,” kata Rajeev.
Lebih lanjut, total pelanggan EXCL di kuartal III tahun ini mencapai 79,6 juta, dengan rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) campuran (blended) sekitar Rp39 ribu.
Angka itu merupakan peningkatan double digit dibandingkan kuartal sebelumnya yang merupakan fase awal pasca merger.
Dari sisi beban biaya operasional, terjadi peningkatan biaya sebagai imbas dari proses integrasi yang dilakukan serta kegiatan operasional yang semakin luas pasca merger.
Selain itu, beban biaya terkait penjualan dan pemasaran juga meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebagai dampak dari meningkatnya komisi penjualan, meski biaya iklan dan promosi berkurang.
Di sisi lain, beberapa komponen biaya lainnya mengalami kenaikan, seperti biaya infrastruktur, biaya interkoneksi dan pengeluaran langsung lainnya, termasuk pula beban biaya regulatory.
Secara keseluruhan, beban biaya operasional di kuartal ketiga ini mengalami peningkatan sejalan dengan munculnya biaya-biaya yang terkait langsung dengan integrasi pasca merger menjadi entitas baru XLSMART.
(kunthi fahmar sandy)