5. Payless
Payless juga menjadi brand fashion yang terpaksa menutup semua gerainya di Amerika Serikat pada Februari 2019. Hal ini lantaran Payless mengalami kebangkrutan dan menanggung hutang sebesar USD470 juta atau setara dengan Rp6,6 triliun.
Brand ini bahkan menutup sebanyak 700 toko dan membuat sebanyak 16 ribu pegawai kehilangan pekerjaan. Brand yang telah berdiri sejak 63 tahun ini harus menanggung kenyataan pahit mengalami kebangkrutan besar.
6. Diesel
Bagi para pecinta jeans dan denim, Anda pasti turut kecewa lantaran brand fashion Diesel juga menjadi brand fashion yang tutup karena bangkrut sejak tahun 2019 lalu. Brand fashion yang satu ini memang terkenal dengan produk jeans dan denim-nya.
Meski demikian, menurut Mark Samson, perwakilan Diesel, brand ini tidak akan tutup permanen, namun hanya menutup sebagian tokonya. Sedikitnya ada 28 toko di Diesel yang ditutup sejak 2019 lalu. Kebangkrutan Diesel tak lain lantaran penurunan penjualan yang dialami hingga mendatangkan kerugian yang besar.
7. Debenhams
Departemen store yang menjual berbagai brand fashion Debenhams juga harus menutup sebanyak 124 toko fisiknya. Departemen store ikonik di Inggris ini mengalami kebangkrutan lantaran kesulitan finansial selama pandemi Covid-19.
Ada sebanyak 6 toko di Inggris yang terpaksa ditutup secara permanen. Tak lama setelah itu, Boohoo membeli brand ini dengan harga 55 juta pound atau setara dengan Rp1 triliun.
Sayangnya, upaya penyelamatan bisnis ini belum mampu mempertahankan sebanyak 118 toko Debenhams yang tersisa. Hingga akhirnya, ratusan toko tersebut harus ditutup juga dan membuat sekitar 12 ribu pekerjanya kehilangan pekerjaan.