Anak usaha tersebut adalah PT Indika Mineral Investindo. Saat mengakuisisi perusahaan smelter tersebut, Indika menggelontorkan dana Rp74,89 miliar. Agus Lasmono adalah pendiri PT Indika Energy Tbk.
3. PT Cita Mineral Investindo Tbk (Lim Hariyanto Wijaya Sarwono)
Perusahaan milik Lim ini bergerak di pertambangan bauksit. Perusahaan berkode emiten CITA ini bekerja sama dengan PT Well Harvest Winning Alumina Refinery untuk memproduksi smelter grade alumina.
Namun selain berbisnis bauksit, Lim juga memiliki bisnis lain di sektor perkebunan, properti, perkayuan, dan lain-lain. Berkat jaringan bisnisnya, Lim masuk dalam jajaran orang terkaya di Indonesia versi Forbes.
Harta kekayaannya ditaksir mencapai Rp17 triliun.
Dari daftar di atas, dapat disimpulkan bahwa pelarangan ekspor bauksit mungkin tak bakal berpengaruh secara signifikan pada harta kekayaan para konglomerat tersebut, sebab mereka memiliki banyak bisnis di bawah namanya.
Demikianlah ulasan singkat tentang 3 konglomerat bauksit di Indonesia. (NKK)