sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

5 Alasan Kenapa Kita Suka Belanja Barang yang Tidak Penting, Ini Gara-garanya

Milenomic editor Kurnia Nadya
20/06/2025 20:06 WIB
Ada banyak faktor yang dapat penyebab dan pendorong seseorang untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkannya.
5 Alasan Kenapa Kita Suka Belanja Barang yang Tidak Penting, Ini Gara-garanya. (Foto: Freepik)
5 Alasan Kenapa Kita Suka Belanja Barang yang Tidak Penting, Ini Gara-garanya. (Foto: Freepik)

IDXChannel—Kenapa kita suka belanja barang yang tidak penting? Ada banyak faktor yang dapat penyebab dan pendorong seseorang untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkannya. 

Membeli barang yang tidak penting dan tidak dibutuhkan adalah salah satu ciri perilaku boros dan impulsif, dorongan untuk membeli barang tidak berasal dari rasa butuh, melainkan dari rasa ingin sementara. 

Ada kalanya seseorang membeli suatu barang karena sebatas ingin memiliki, tetapi tidak semua pembelian barang tidak penting adalah pertanda perilaku impulsif, kecanduan belanja, atau depresi. 

Hal yang membedakannya adalah intensitas dan seberapa parah kebiasaan impulsifnya. Jika intensitasnya sudah parah hingga mengganggu arus kas personal, membahayakan standar hidup individunya, maka ada baiknya dia mencari bantuan dari profesional. 

Melansir Alodokter dan sumber lain (20/6/2025), ada beberapa alasan-alasan yang mendorong seseorang untuk membeli barang tidak penting. 

Kenapa Kita Suka Belanja Barang Tidak Penting, Ini Gara-garanya 

1. Instant Gratification 

Membeli barang yang tidak diperlukan bisa jadi didasari oleh instant gratification, atau mencari kesenangan instan untuk menghilangkan rasa stress dan jenuh. Membeli barang adalah salah satu kegiatan yang dapat membuat seseorang senang sejenak. 

Misalnya ketika seseorang tengah bosan, jenuh, dan merasa stress, yang dilakukannya adalah jajan membeli makanan, iseng membuka platform e-commerce, jalan-jalan ke mall, hingga akhirnya membeli sesuatu yang tidak dibutuhkan. 

Ada rasa senang ketika Anda memiliki barang baru, membuka kemasan paket atau kemasan produk, lalu melihat barang baru tersebut di tangan Anda. Sensasi senang inilah yang dicari ketika seseorang membeli barang untuk instant gratification

2. FOMO 

Fear of Missing Out (FOMO) atau fenomena takut ketinggalan tren, lumrah terjadi di kalangan anak-anak muda, terutama yang tinggal di kota-kota besar. Tren makanan dan minuman datang silih berganti dengan cepat. 

Apalagi dengan mudahnya konten-konten menjadi viral, banyak konten tempat baru yang tiba-tiba muncul di halaman media sosial Anda, lalu lama-lama Anda sendiri pun penasaran untuk mencobanya. 

3. Kurang Kontrol 

Kebiasaan membeli barang-barang yang tidak penting juga bisa dikarenakan kurang kontrol, atau kurang mampu menahan hasrat diri, atau menunda self reward. Orang-orang ini kesulitan berkata tidak pada diri sendiri. 

Tidak sedikit pula kondisi ini berlanjut meskipun kondisi keuangan orang tersebut sudah cukup membahayakan, tetapi karena tidak terbiasa mengontrol diri sendiri, dia selalu kalah dengan hasratnya sendiri. 

4. Pengaruh Iklan/Media Sosial 

Iklan dan konten-konten media sosial juga berpotensi memengaruhi Anda untuk membeli suatu produk. Banyak anak muda, terutama gen Z, sangat mudah terpengaruh iklan dan konten yang ditampilkan influencer. 

Iklan-iklan itu menunjukkan produk yang diinginkannya, jika pun awalnya dia tidak menginginkan produk itu, iklan dapat memengaruhinya perlahan-lahan hingga dia merasa menginginkan produk yang diiklankan. 

5. Haus Validasi 

Ada kalanya juga seseorang membeli barang yang tidak penting karena ingin di-notice oleh orang lain, alias ingin mendapatkan validasi dari orang lain. Orang-orang dengan kebutuhan validasi seperti ini cenderung berupaya keras untuk membuat orang lain terkesan. 

Salah satu caranya adalah dengan membeli pakaian, sepatu, gadget, atau barang apa pun yang dapat menampilkan status sosial, untuk membuat orang lain memandangnya dengan citra lebih positif. 

Itulah beberapa alasan kenapa kita suka belanja barang tidak penting


(Nadya Kurnia)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement