IDXChannel—Bagaimana cara mengatasi uang rentenir? Terlanjur berutang ke rentenir bisa membawa masalah. Selain terjerat bunga pinjaman yang tinggi, penagihan utang rentenir juga bisa membuat cemas.
Rentenir atau lintah darat adalah praktik peminjaman uang yang dilakukan secara perorangan bukan lembaga keuangan resmi. Rentenir beroperasi tanpa hukum, memberikan pinjaman dengan bunga tinggi, dan persyaratan penagihan yang ketat.
Seringkali penagihan utang rentenir disertai dengan intimidasi, agresif, dan disertai dengan ancaman serta pemerasan untuk memaksa debitur melunasi utangnya. Oleh sebab itulah praktik ini dinilai ilegal.
Rentenir biasanya dapat ditemui di berbagai daerah, terutama di pedesaan. Umumnya, pinjaman rentenir menyasar orang-orang yang membutuhkan uang dalam waktu cepat dan persyaratan yang mudah.
Dalam buku ‘Rentenir dalam Kehidupan Sosial Ekonomi Keluarga’ karangan Muhammad Ilham, disebutkan bahwa praktik rentenir di Indonesia sudah ada sejak masa kolonial Belanda.
Rentenir muncul ketika terjadi permasalah ekonomi dan hadir sebagai ‘penolong’ bagi warga desa yang membutuhkan uang. Karena praktik ini menjamur, pemerintah Hindia Belanda kala itu mendirikan bank di pedesaan untuk menekan praktik rentenir.
Sampai saat ini, praktik rentenir masih ada di sejumlah daerah di Indonesia. Masih dengan target debitur yang sama, yakni orang-orang yang sangat membutuhkan uang dengan cepat tapi tidak dapat mengajukan pinjaman ke bank.
Jika sudah terlanjur terjerat utang rentenir, apa yang bisa dilakukan?
Cara Mengatasi Utang Rentenir, Langkah Terbebas dari Utang
Berutang ke rentenir memang mudah, tapi bunganya mencekik dan penagihannya bisa sewenang-wenang. Namun jika sudah terlanjur berutang pada rentenir untuk kondisi darurat, apa yang bisa dilakukan?
Perlu diingat bahwa rentenir bisa saja akan terus mengejar debitur sampai utangnya lunas, dan karena praktiknya ilegal, penagihannya bisa dibarengi dengan pemaksaan dan pemerasan. Bukan tidak mungkin barang milik debitur pun disita atau direbut paksa.
Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi utang rentenir yang patut dipertimbangkan:
1. Hitung Semua Utang
Hitunglah semua utang yang dimiliki, termasuk bunganya. Lalu hitung waktu jatuh temponya. Jika jatuh tempo masih cukup panjang, manfaatkan waktu sebaik mungkin untuk mencari pemasukan tambahan.
2. Menjual Aset
Jika tidak ada sumber pemasukan tambahan, penjualan aset yang masih bernilai ekonomi dapat menjadi alternatif untuk menambah modal pembayaran utang.
3. Meminta Perpanjangan
Mau tidak mau debitur harus mengupayakan negosiasi untuk memperpanjang jatuh tempo atau meminta keringanan bunga. Meskipun demikian, upaya ini belum tentu berhasil karena rentenir tidak terikat hukum dan bisa bertindak semaunya.
4. Jangan Mengajukan Pinjaman Lagi
Saat sedang berutang kepada rentenir, jangan mengajukan pinjaman baru kepada rentenir lain, atau rentenir yang berbeda. Jangan menutup lubang dengan menggali lubang baru yang lebih dalam.
5. Meminta Pendampingan
Melansir BFI Finance (6/11), cara lainnya adalah dengan meminta pendampingan kepada orang yang lebih berpengalaman menghadapi rentenir dan penagihan utang untuk membantu Anda bernegosiasi dan menghadapi pihak penagih.
Upayakan untuk segera melunasi utang sebelum jatuh tempo, dan setelahnya jangan lagi memanfaatkan pinjaman rentenir untuk memenuhi kebutuhan Anda.
Itulah penjelasan singkat tentang cara mengatasi utang rentenir.
(Nadya Kurnia)